image source : bidanku.com
Melahirkan bagi seorang wanita adalah hal yang sudah biasa, dan semua wanita mendambakan proses persalinan secara normal, walaupun tidak sedikit yang harus menggunakan jalur caesar.
Rasa sakit itu akan tergantikan setelah keluarnya si cabang bayi, begitulah perjuangan seorang wanita yang akan melahirkan. Terlebih jika melahirkan tanpa didampingi suami, ia harus berjuang sendiri demi keselamatan si buah hatinya.
Satu kisah : ada seorang pasangan suami istri Rina dan Rony. Rina sudah dua kali melahirkan tanpa adanya Rory di sisinya, nyesek banget bukan ?. Begitupun yang dirasakan Rina. Ia berjuang mempertaruhkan hidup matinya demi si buah hati hanya di temani sang ibunda tercinta.
Awal persalinan memang normal dan tak ada keluhan, jadi proses persalinan nggak terjadi sesuatu yang membahayakan, namun di awal persalinan pun, Rory tidak berada disisinya. Sehingga ketika bayi lahirpun yang mengadzan dan iqomah adalah kakeknya.
Kemudian pada persalinan kedua ini rina kembali di uji kesabarannya. Lagi-lagi ketika ia hendak melahirkan rory tak berada disampingnya. Padahal persalinan yang kedua rina berulang kali keluar masuk rumah sakit, karena pendarahan berat. jalan caesar di ambil karena sudah tidak memungkinkan dan membahayakan jika diharuskan dengan persalinan normal.
Di usia 7 bulan kehamilannya, ia harus segera di operasi ceasar karena sudah tidak bisa lagi ditunda-tunda. Itupun ia harus menahan rasa lemas yang sangat dahsyat. Darah yang kelur hingga 2 baskom. Di bedah perutnya, serasa di garis menggunakan pulpen "kata rini", walaupun setelah operasi badan terasa kaku dan sakit.
Untuk yang kedua kalinya saat si cabang bayi keluar dari perutnya, dokter lah yang mengadzan dan iqomah anaknya. Sempat Rina pernah berdoa " Ya Allah Semoga apa yang saya rasakan sekarang, kelak ia merasakan sakitnya juga". Akan tetapi ia sadar bahwa bagaimanapun rory adalah suaminya dan tidak baik mendoakan keburukan kepada suaminya sendiri.
Seorang istri akan merasa nyaman dan tenang jika suami berada disisinya, paling tidak bisa sedikit mengurangi rasa kekhawatiran si istri saat sedang dan setelah melahirkan.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari tulisan singkat diatas.