Katakan Aku Pasti Bisa!.
Kalimat yang singkat tapi mengandung makna tersirat dan tersurat. Pernahkah kita berpikir ketika hendak mengerjakan sesuatu yang menurut perkiraan sangat sulit untuk di lakukan? Merasakan Bingung, Galau, Ragu atau malah mundur ? Saya yakin semua individu pernah merasakan hal-hal tersebut. Begitu juga dengan saya pribadi terkadang masih saja dihantui rasa ragu dan bingung.
Mengatakan kalimat "Aku Pasti Bisa" itu membuat aliran darah meningkat, mengalir kesuluruh tubuh hingga ke otak yang pada akhirnya muncul semangat yang menggebu-gebu. Memantapkan hati kita untuk melangkah, menghapus keraguan dan kebingungan, karena sesungguhnya keraguan itu datangnya dari syaitan.
Sudah beberapa kali saya buktikan, dengan mengatakan "Pasti Bisa" setiap apa yang saya usahakan dan lakukan pasti akan tercapai. Kenapa bisa seperti itu ?
Lakukan penelitian dua orang yang melakukan pekerjaan yang sama, tapi dengan sugesti yang berbeda. Saya yakin orang yang diberikan sugesti :"Ah kamu pasti tidak bisa, itu kan sulit, mana mungkin seusiamu, tingkatanmu, kekuatanmu, kecerdasanmu, keahlianmu, yang sedikit bisa melakukan pekerjaan itu". Dengan orang yang diberikan sugesti "Kamu pasti bisa, katakan Aku pasti bisa" Secara tersirat otak dan pikiran akan langsung merespon, dan secepat kilat menyalurkan ke semua organ-organ tubuh sehingga saat kita melakukanya, yang ada dalam otak dan pikiran kita adalah satu "Fokus, Pasti Bisa". Tapi orang yang diberikan sugesti yang negatif maka otak dan pikiran pun akan merespon hal-hal yang negatif pulan dan yang tersalurkan kesemua organ tubuh pun negatif, yang berdampak apa yang sedang dilakukan penuh dengan rasa minder dan putus asa.
Teringat apa yang di katakan pak mario teguh, sering kita mengatakan "Boro-boro, Boro-boro bisa kemampuan saja masih dangkal, boro-boro beli buku uang saja tidak punya, boro-boro punya rumah sekarang saja masih menumpang, boro-boro dan boro-boro". kata boro-boro walaupun sedikit biasa tapi dampak negatifnya luar biasa, dapat mempengaruhi sel-sel yang ada dalam otak kita melemah, sehingga kita tidak mau lagi berusaha, yang ada hanyalah pasrah.
Pasrah yang dimaksud diatas bukan pasrah Tawakkal, tapi pasrah yang sudah tidak mau berusaha lagi karena akal dan pikiran sudah mentok / buntu. Boleh tawakkal (pasrah) tapi tetap dibarengi dengan usaha sehingga hasil apapun yang kita raih kemudian hari juga membuahkan kegembiraan.
Sekecil apapun yang kita raih, jika itu hasil keringat kita sendiri itu lebih baik dari pada banyak tapi hasil jerih payah orang lain. Dan kebahagian yang tak ternilai adalah kebahagian ketika kita mengingat proses apa yang telah kita lakukan, yang ditopang dengan hasil yang maximal.
Sekian Semoga Bermanfaat