Keberhasilan yang kita capai hari ini adalah berkah dari bhakti kita kepada orang tua.
Tanpa mereka apalah arti hidup ini, mereka lah yang setia merawat kita sejak kecil hingga tumbuh menjadi dewasa, menjadi pribadi yang lebih mandiri, menjadi pribadi yang berbudi pekerti baik dan santun.
Orang tua adalah sumber segalanya, pada merekalah Ridha Allah akan kita dapatkan.
Baiklah, dalam kesempatan yang penuh keberkehan ini, saya akan mencoba berbagi satu kisah real, dimana kisah ini singkat, tapi efeknya begitu dahsyat, untuk tumbuh kembangnya putra-putri kita kedepan. Berikut kisahnya :
"
Ada seorang bocah mungil dan menggemaskan yang sedang asik bermain tanah. Dan sang ibu sedang menyiapkan hidangan untuk jamuan untuk para tamu yang diundang dalam acara suaminya. Sedang sibuk-sibuknya menyiapkan makanan hingga sang ibu tidak begitu memperhatikan anaknya yang sedang bermain tanah. Tiba-tiba si anak masuk sambil menggenggam debu kemudian menaburkannya tepat dihidangan yang sedang disajikan.
Ketika ibu masuk dan melihat, seketika terkejut dan marah lalu ia berkata :"Idzhab, Ja'alakallahu Imaaman Lilharamain...!!!" yang artinya (Pergi kamu, biar kamu jadi imam di haramain)
Dan subhanallah, kini anak tersebut tumbuh dewasa, cerdas dan berwibawa. Anak tersebut telah menjadi imam di Masjidil Haram."
Tahukan kalian, siapa anak tersebut yang semasa kecilnya menaburkan debu dan dimarahi ibunya?. Beliau adalah
Syekh Abdurrahman As-Sudais seorang Imam Masjil Haram yang qira'ahnya begitu tartil dan indah, sehingga banyak digemari muslim sedunia.
Syekh Abdurrahman As-Sudais
Ini adalah pelajaran untuk kita semua, khususnya bagi ibu-ibu dimanapun berapa ataupun orang tua (ayah-ibu), tentunya untuk diri kira sendiri. Untuk lebih berhati-hati dalam berbicara meskipun dalam kondisi emosi yang memuncak. Karena doa yang tak terhalang adalah doa orang tua kepada anak-anaknya.
Sekian
~
Semoga Bermanfaat~